Judul buku : Ghina
Penulis : Ghina Amalia Yuhanida
Tahun terbit : 2009
Tebal : 79 halaman
Pada hari Sabtu, 15 Maret 2003
Ghina pergi ke Bandara Soekarno Hatta. Setelah sampai di Bandara Soekarno Hatta
ternyata pesawat yang akan ditumpangi Ghina dan orang tuanya sudah siap
dilandasan. Lalu mereka masuk ke dalam pesawat. Hanya dalam waktu sebentar saja
pesawat yang ditumpan mereka sudah mendarat di sebuah bandara Singapura, lalu
mereka turun dan berkeliling di sekitar bandara Singapura. Mereka mendarat di
Singapura hanya untuk menunggu pesawat berikutnya ke Australia, tak lama
kemudian pesawat yang akan ditumpangi mereka sudah siap dilandasan, lalu mereka
masuk ke dalam pesawat. Tidak lama kemudian Ghina tertidur karena hari sudah
malam.
Pada hari Minggu, 16 Maret 2003
pesawat yang mereka tumpangi sudah mendarat di kota Adelaide, Australia.
Setelah mereka keluar dari bandara mereka menaiki taksi untuk pergi ke Women’s
and Children’s Hospital, mereka diberi kunci kamar nomor 417 oleh Ibu Anastasia sahabat mama Ghina.
Pada hari Senin, 17 Maret 2003 Ghina dan orang tuanya jalan-jalan ke Rundle
Mall, mereka jalan-jalan pada sore hari, setelah hari mulai malam mereka pulang
dan beristirahat. Pada keesokan harinya Ghina pergi ke sekolah yang ada di
rumah sakit, setelah pulang dari sekolah
Ghina dan orang tuanya pergi menemui seorang psikolog untuk menanyakan
tentang keadaan Ghina.
Pada hari Kamis, 20 Maret 2003
Ghina pergi ke sekolah rumah sakit, setelah selesai bersekolah Ghina dan orang
tuanya pergi menuju ruang ICU untuk mengonsultasikan masalah Ghina. Setelah
beberapa jam berbincang-bincang,
ternyata operasi akan dilaksanakan 5 hari lagi. Pada hari Jumat, 21 Maret 2003
Ghina pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan gigi, setelah gigi Ghina diperiksa
selanjutnya dilakukan pengambilan darah, setelah selesai pengambilan darah
selanjutnya ia ditempeli kabel yang panjang, dan yang terakhir Ghina pergi ke
ruang Craniofacial untuk melakukan pemeriksaan.
Pada akhir pekan Ghina dan orang
tuanya pergi ke tempat yang indah, yaitu
Victoria Square, Museum National of South Australia, pinggir River Torrence. Pada hari Senin, 24 Maret 2003 adalah puncaknya, karena
operasi akan dilaksanakan, Ghina diperiksa sederhana, pemeriksaan ini dilakukan
untuk memeriksa mata Ghina, untuk memeriksa mata Ghina dan orang tuanya pergi
ke ruang THT atau ENT.
Pada hari Selasa, 25 Maret 2003
Ghina dioperasi tepat pada pukul 08.00. Beberapa jam pun berlalu operasi pun
selesai. Saat Ghina terbangun, ia tidak bisa membuka kelopak matanya karena
matanya dijahit sewaktu Ghina dioperasi. Ia tidak bisa membedakan siang, malam,
tanggal dan hari-hari.
Pada hari Minggu, 30 Maret 2003
jahitan Ghina yang ada dimatanya dilepas, tetapi ada benda aneh dipelipis Ghina
yaitu tongkat distraktor. Setelah makan siang selesai, papa Ghina harus kembali
ke Indonesia untuk kembali bekerja. Untungnya ada sahabat-sahabat mama Ghina
yang selalu menengok Ghina.
Ghina menjumpai akhir pekan
lagi, ia dan mamanya pergi ke tempat yang ramai, yaitu menonton Opera Sabun WHC, Art and Craft, Adelaide Zoo dan Carry. Ghina tampak senang bisa berlibur
meskipun hanya 9 hari. Pada hari Jumat, 18 April 2003 mama Ghina sedang sial
karena tas pinggangnya hilang. Tas itu berisi uang Indonesia dan uang
Australia, serta barang-barang kecil lainnya. Mama Ghina meminta kepada Tante
Jan untuk pindah kamar yang lebih aman. Ghina dan mamanya pindah di kamar nomor
621.
Pada hari Sabtu, 26 April 2003
adalah hari Kartini, Ghina dan mamanya merayakan di rumah Tante Heti dan Om
Siswanda. Orang Indonesia memperingati hari Kartini pada hari Minggu, 27 April
2003, di sana ada yang main gamelan, tari Bali, tari Poco-Poco dan main seruling. Pada hari Rabu, 30 April 2003
adalah satu hari sebelum Mother’s Day,
Ghina diajak Tanti Evi jalan-jalan ke Tea
Tree Plaza. Mother’s Day adalah
hari ibu yang dilaksanakan tepat pada hari Jumat, 2 Mei 2003, Ghina membuat
kartu ucapan untuk mamanya yang depannya digambari teko.
Pada hari Sabtu, 3 Mei 2003 Ghina dan mamanya
pergi ke Rundle Mall untuk membeli
oleh-oleh untuk adiknya. Pada hari Minggu, 4 Mei 2003, Ghina dan mamanya diajak
Tante Heti pergi ke sebuah tempat bernama Sunday Market atau pasar minggu, ia
membeli buku bekas dan tebal serial Childcraft yang berjudul Let’s Make and Do
It.
Hari Senin, 5 Mei 2003 adalah
hari persiapan operasi yang kedua Ghina. Distraktornya dilepas dan diganti pen.
Kepala Ghina difoto dari berbagai arah. Hari Senin, 6 Mei 2003 adalah hari
operasi Ghina yang kedua, ia dibius dan dioperasi. Setelah beberapa jam berlalu
operasi pun selesai dan mata Ghina tidak dioperasi. Pada hari Senin, 20 Mei
2003 Ghina dioperasi untuk ketiga kalinya, hanya sudut mata Ghina yang dijahit.
Sekitar 7-8 hari setelah operasi ketiga, Ghina berjalan-jalan ke Botanic Garden,
galeri lukisan, dan Museum Imigran untuk menghibur diri sebelum pulang ke
Indonesia.
Keesokan harinya Ghina dan
mamanya pergi ke Adelaide Airport untuk menunggu pesawat yang akan membawanya
kembali ke Indonesia. Mereka menumpangi pesawat Garuda Indonesia. Setelah
beberapa jam menunggu pesawat pun sudah siap pada landasannya. Sesampainya di
Bandara Soekarno Hatta ternyata sudah siang, mereka dijemput oleh eyang, adik
dan papanya. Lalu mereka kembali ke rumah dan beristirahat.
Lalu pagi harinya, Ghina kembali
ke sekolahnya yaitu SD Madania kelas II T. Sebetulnya orang tua Ghina sudah
bertemu dengan guru Ghina yaitu Bu Tati sebelum Ghina pergi ke sekolah.
Sekarang Ghina tidak takut lagi karena apa yang dipikirkan tidak seperti apa
yang terjadi. Dan yang terpenting adalah masih dilindungi dan disayangi oleh
teman-temannya, keluarga, guru-gurunya dan banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar