Blinking Cute Box Cat

Rabu, 05 Maret 2014

Sinopsis



Judul buku           : Ghina
Penulis                 : Ghina Amalia Yuhanida
Tahun terbit          : 2009
Tebal                    : 79 halaman

                Pada hari Sabtu, 15 Maret 2003 Ghina pergi ke Bandara Soekarno Hatta. Setelah sampai di Bandara Soekarno Hatta ternyata pesawat yang akan ditumpangi Ghina dan orang tuanya sudah siap dilandasan. Lalu mereka masuk ke dalam pesawat. Hanya dalam waktu sebentar saja pesawat yang ditumpan mereka sudah mendarat di sebuah bandara Singapura, lalu mereka turun dan berkeliling di sekitar bandara Singapura. Mereka mendarat di Singapura hanya untuk menunggu pesawat berikutnya ke Australia, tak lama kemudian pesawat yang akan ditumpangi mereka sudah siap dilandasan, lalu mereka masuk ke dalam pesawat. Tidak lama kemudian Ghina tertidur karena hari sudah malam.
                Pada hari Minggu, 16 Maret 2003 pesawat yang mereka tumpangi sudah mendarat di kota Adelaide, Australia. Setelah mereka keluar dari bandara mereka menaiki taksi untuk pergi ke Women’s and Children’s Hospital, mereka diberi kunci kamar nomor  417 oleh Ibu Anastasia sahabat mama Ghina. Pada hari Senin, 17 Maret 2003 Ghina dan orang tuanya jalan-jalan ke Rundle Mall, mereka jalan-jalan pada sore hari, setelah hari mulai malam mereka pulang dan beristirahat. Pada keesokan harinya Ghina pergi ke sekolah yang ada di rumah sakit, setelah pulang dari sekolah  Ghina dan orang tuanya pergi menemui seorang psikolog untuk menanyakan tentang keadaan Ghina.
                Pada hari Kamis, 20 Maret 2003 Ghina pergi ke sekolah rumah sakit, setelah selesai bersekolah Ghina dan orang tuanya pergi menuju ruang ICU untuk mengonsultasikan masalah Ghina. Setelah beberapa  jam berbincang-bincang, ternyata operasi akan dilaksanakan 5 hari lagi. Pada hari Jumat, 21 Maret 2003 Ghina pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan gigi, setelah gigi Ghina diperiksa selanjutnya dilakukan pengambilan darah, setelah selesai pengambilan darah selanjutnya ia ditempeli kabel yang panjang, dan yang terakhir Ghina pergi ke ruang Craniofacial untuk melakukan pemeriksaan.
                Pada akhir pekan Ghina dan orang tuanya pergi ke tempat yang indah, yaitu Victoria Square, Museum National of South Australia, pinggir River Torrence. Pada hari Senin, 24 Maret 2003 adalah puncaknya, karena operasi akan dilaksanakan, Ghina diperiksa sederhana, pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa mata Ghina, untuk memeriksa mata Ghina dan orang tuanya pergi ke ruang THT atau ENT.
                 
                Pada hari Selasa, 25 Maret 2003 Ghina dioperasi tepat pada pukul 08.00. Beberapa jam pun berlalu operasi pun selesai. Saat Ghina terbangun, ia tidak bisa membuka kelopak matanya karena matanya dijahit sewaktu Ghina dioperasi. Ia tidak bisa membedakan siang, malam, tanggal dan hari-hari.
                Pada hari Minggu, 30 Maret 2003 jahitan Ghina yang ada dimatanya dilepas, tetapi ada benda aneh dipelipis Ghina yaitu tongkat distraktor. Setelah makan siang selesai, papa Ghina harus kembali ke Indonesia untuk kembali bekerja. Untungnya ada sahabat-sahabat mama Ghina yang selalu menengok Ghina.
                Ghina menjumpai akhir pekan lagi, ia dan mamanya pergi ke tempat yang ramai, yaitu menonton Opera Sabun WHC, Art and Craft, Adelaide Zoo dan Carry. Ghina tampak senang bisa berlibur meskipun hanya 9 hari. Pada hari Jumat, 18 April 2003 mama Ghina sedang sial karena tas pinggangnya hilang. Tas itu berisi uang Indonesia dan uang Australia, serta barang-barang kecil lainnya. Mama Ghina meminta kepada Tante Jan untuk pindah kamar yang lebih aman. Ghina dan mamanya pindah di kamar nomor 621.
                Pada hari Sabtu, 26 April 2003 adalah hari Kartini, Ghina dan mamanya merayakan di rumah Tante Heti dan Om Siswanda. Orang Indonesia memperingati hari Kartini pada hari Minggu, 27 April 2003, di sana ada yang main gamelan, tari Bali, tari Poco-Poco dan  main seruling. Pada hari Rabu, 30 April 2003 adalah satu hari sebelum Mother’s Day, Ghina diajak Tanti Evi jalan-jalan ke Tea Tree Plaza. Mother’s Day adalah hari ibu yang dilaksanakan tepat pada hari Jumat, 2 Mei 2003, Ghina membuat kartu ucapan untuk mamanya yang depannya digambari teko.
                 Pada hari Sabtu, 3 Mei 2003 Ghina dan mamanya pergi ke Rundle Mall untuk membeli oleh-oleh untuk adiknya. Pada hari Minggu, 4 Mei 2003, Ghina dan mamanya diajak Tante Heti pergi ke sebuah tempat bernama Sunday Market atau pasar minggu, ia membeli buku bekas dan tebal serial Childcraft yang berjudul Let’s Make and Do It.
                Hari Senin, 5 Mei 2003 adalah hari persiapan operasi yang kedua Ghina. Distraktornya dilepas dan diganti pen. Kepala Ghina difoto dari berbagai arah. Hari Senin, 6 Mei 2003 adalah hari operasi Ghina yang kedua, ia dibius dan dioperasi. Setelah beberapa jam berlalu operasi pun selesai dan mata Ghina tidak dioperasi. Pada hari Senin, 20 Mei 2003 Ghina dioperasi untuk ketiga kalinya, hanya sudut mata Ghina yang dijahit. Sekitar 7-8 hari setelah operasi ketiga, Ghina berjalan-jalan ke Botanic Garden, galeri lukisan, dan Museum Imigran untuk menghibur diri sebelum pulang ke Indonesia.
                Keesokan harinya Ghina dan mamanya pergi ke Adelaide Airport untuk menunggu pesawat yang akan membawanya kembali ke Indonesia. Mereka menumpangi pesawat Garuda Indonesia. Setelah beberapa jam menunggu pesawat pun sudah siap pada landasannya. Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta ternyata sudah siang, mereka dijemput oleh eyang, adik dan papanya. Lalu mereka kembali ke rumah dan beristirahat.
                Lalu pagi harinya, Ghina kembali ke sekolahnya yaitu SD Madania kelas II T. Sebetulnya orang tua Ghina sudah bertemu dengan guru Ghina yaitu Bu Tati sebelum Ghina pergi ke sekolah. Sekarang Ghina tidak takut lagi karena apa yang dipikirkan tidak seperti apa yang terjadi. Dan yang terpenting adalah masih dilindungi dan disayangi oleh teman-temannya, keluarga, guru-gurunya dan banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar